Jumat, 20 Januari 2012

Silabus Fisika SMA Berkarakter

 Bagi yang mencari silabus SMA Berkarakter silahkan Download dibawah ini.....sundul gan.....

Makalah Penilaian Diri


BAB I
PENDAHULUAN

    A.    LATAR BELAKANG
Keinginan untuk melibatkan peserta didik dan guru dalam penilaian suatu program pendidikan adalah sangat penting. Peserta didik dapat melibatkan diri secara aktif dalam penilaian untuk melihat perkembangan hasil belajarnya, dan guru melibatkan secara aktif dalam penilaian untuk mengetahui perkembangan tugas kegiatan belajar-mengajarnya. Salah satu kegiatan penilaian yang dapat membantu peserta didik dan guru untuk melihat dan mengetahui hasil belajar dan tugas mengajar guru adalah kegiatan penilaian diri (self assessment atau self evaluation). Penilaian diri bagi peserta didik dan bagi guru mampu memberi cara berfikir metakognitif yang dapat berkembang terus menerus untuk melakukan perbaikan mutu pendidikan. Oleh karena itu, informasi tentang mutu pendidikan sangat diperlukan dalam kegiatan penilaian, evaluasi, dan pelaporan.
Penilaian dalam kegiatan belajar mengajar adalah sebuah proses menghimpun fakta-fakta dan dokumen belajar peserta didik yang dapat dipercaya untuk melakukan perbaikan program apabila kegiatan penilaian tersebut terjadi sebagai bagian dari program pengajaran dan pembelajaran di kelas. Evaluasi adalah proses menyimpulkan dan menafsirkan fakta-fakta serta membuat pertimbangan dasar yang profesional untuk mengambil kebijakan berdasarkan sekumpulan informasi. Laporan merupakan refleksi bagaimana guru mengenal peserta didik-peserta didiknya, sehingga guru mampu membuat keputusan pengajaran, merancang tujuan, dan bertukar informasi dengan peserta didik, orang tua dan pengelola sekolah. Perbedaan antara evaluasi, penilaian dan laporan dijelaskan pada Gambar 1.1 berikut.

Makalah Penilaian Portofolio


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Penilaian portofolio merupakan pendekatan baru yang akhir-akhir ini sering diperkenalkan para ahli pendidikan untuk dilaksanakan di sekolah. Di beberapa negara maju, portofolio telah digunakan dalam dunia pendidikan secara luas, baik untuk penilaian di kelas, daerah, maupun untuk penilaian secara nasional.
Portofolio  dapat  diartikan  sebagai  kumpulan  hasil evidence atau  hasil belajar   atau  karya peserta didik yang menunjukkan usaha, perkembangan, prestasi  belajar  peserta  didik  dari  waktu  ke  waktu  dan  dari  satu  mata pelajaran  ke  pelajaran  yang  lain.  (Sumarna  Supranata  Muhammad  Hatta, 2004: 27-28).
Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan pengetahuan peserta didik  dan kemampuan dalam mata pelajaran tertentu, serta pertumbuhan  kemampuan peserta didik.
Dalam prakteknya, portofolio berusaha dilandasi 4 pilar pendidikan, yaitu learning to do, learning to know, learning to be, learning to live together. 

MAKALAH PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah suatu proses yang dinamis, berkembang secara terus-menerus sesuai dengan pengalaman siswa. Semakin banyak pengalaman yang dilakukan siswa, maka akan semakin kaya, luas, dan sempurna pengetahuan mereka.
Pengalaman yang diperoleh siswa dari hasil pemberitahuan orang lain seperti hasil dari penuturan guru, hanya akan mampir sesaat untuk diingat dan setelah itu dilupakan. Oleh sebab itu membelajarkan siswa tidak cukup hanya dengan memberitahukan akan tetapi mendorong siswa untuk melakukan suatu proses melalui berbagai aktivitas yang dapat mendukung terhadap pencapaian kompetensi.
Setiap aktivitas termasuk berbagai karya yang dihasilkan siswa dari suatu proses pembelajaran, perlu dimonitor, diberi komentar, dikritik dan diberi catatan perbaikan oleh setiap guru secara terus-menerus. Melalui proses monitoring yang terus-menerus itulah pengalaman belajar siswa akan terus disempurnakan hingga pada akhirnya akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan sempurna.
Sebuah pembelajaran yang berhasil membutuhkan motivasi dan keterlibatan pembelajar. Dalam hal ini CECR (Cadre Européen Commun de Référence) menempatkan pembelajar sebagai Pusat dari proses pembelajaran. Untuk itu pembelajar harus tahu tujuan dari pembelajaran yang akan dilaksanakan serta tahu kemampuan yang dimilikinya
Selama ini, banyak pengajar yang mengukur keberhasilan pembelajarnya melalui tes/ulangan baik tulis maupun lisan. Namun hasil tes tersebut hanya mengukur hasil belajar yang temporer dan tidak dapat menggambarkan bagaimana keberhasilan dari proses belajar tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pengajar adalah pusat dari proses pembelajaran sedangkan pembelajar obyek yang pasif.

Jumat, 06 Januari 2012

VIDEO PERCOBAAN CERMIN CEKUNG DAN CEMBUNG



         Dari percobaan diatas dapat diambil kesimpulan sifat-sifat dari cermin cekung dan cembung. sifat cermin cekung yaitu bayangan yang dihasilkan lebih besar dari pada benda aslinya sedangkan cermin cembung mempunyai sifat yaitu bayangan yang dihasilkan lebih kecil dari pada benda aslinya.

Simulasi Cermin Cekung dan Cembung

       
             Simulasi ini akan membantu untuk memahami konsep sebuah benda apabila diletakkan di depan cermin cembung atau cermin cekung, Anda cukup mengeser posisi benda (ruang I, II atau II), maka secara otomatis bayangannya akan terbentuk sesuai dengan letakknya dan perbesarannya, tersedia juga glider untuk mengubah jarak fokus. Silahkan download animasi flash KLIK DISINI

CERMIN CEMBUNG


          Selain cermin datar dan cermin cekung, terdapat pula cermin cembung. Pada cermin cembung, bagian mukanya berbentuk seperti kulit bola, tetapi bagian muka cermin cembung melengkung ke luar. Titik fokus cermin cembung berada di belakang cermin sehingga bersifat maya dan bernilai negatif. Bagaimanakah sifat-sifat cahaya pantul pada cermin cembung?
Jika sinar datang sejajar dengan sumbu utama mengenai cermin cembung, sinar pantul akan menyebar. Cermin cembung memiliki sifat menyebarkan sinar (divergen). Jika sinar-sinar pantul pada cermin cembung kamu perpanjang pangkalnya, sinar akan berpotongan di titik fokus (titik api) di belakang cermin. Pada perhitungan, titik api cermin cembung bernilai negatif karena bersifat semu.

Cermin cembung akan
menyebarkan sinar pantul
(divergen).
Sinar-sinar pantul pada cermin cembung seolah-olah berasal dari titik fokus menyebar ke luar. Seperti halnya pada cermin cekung, pada cermin cembung pun berlaku sinar-sinar istimewa, tetapi dengan sifat yang berbeda.
1. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah dari titik fokus. 
 

Rabu, 04 Januari 2012

CERMIN CEKUNG (Lengkung)





          Kalian pernah melihat alat seperti gambar di atas? Apakah alat tersebut? Alat itu dinamakan teropong. Teropong merupakan salah satu contoh alat optik. Alat optik adalah alat bantu penglihatan mata yang tersusun dari lensa-lensa. Alat optik yang lain diantaranya adalah kaca mata, lup dan mikroskop. Bagaimana alat-alat itu bisa digunakan untuk membantu penglihatan? Membantu penglihatan bagaimanakah alat-alat itu? Samakah semua alat optik tadi? Semua ini dapat kalian pelajari pada bab ini, sehingga setelah belajar bab ini kalian diharapkan dapat : 
1. menjelaskan sifat-sifat pemantulan cahaya pada cermin, 
2. menjelaskan sifat-sifat pembiasan cahaya pada lensa, 
3. menerapkan sifat-sifat cahaya dalam alat yang dinamakan kaca mata, 
4. menerapkan sifat-sifat cahaya dalam alat yang dinamakan lup, 
5. menerapkan sifat-sifat cahaya dalam alat yang dinamakan mikroskop, 
6. menerapkan sifat-sifat cahaya dalam alat yang dinamakan teropong.


A. Cermin Lengkung
             Kalian tentu sudah tidak asing lagi dengan kacamata, lup, mikroskop dan teropong. Alat-alat itu merupakan alat-alat yang menggunakan sifat-sifat cahaya untuk membantu penglihatan mata dan dikenal sebagai alat-alat optik. Tahukah kalian komponen-komponen yang ada pada alat optik itu? Ternyata komponen utamanya adalah cermin lengkung dan lensa. Oleh sebab itu untuk mempelajari alat-alat optik ini perlu memahami sifat-sifat cahaya yang mengenai cemin lengkung dan lensa tipis. Pahamilah sifat-sifat cahaya tersebut pada penjelasan berikut.
1. Pemantulan pada cermin Lengkung
           Sewaktu di SMP kalian telah dikenalkan tentang cermin lengkung. Cermin lengkung ada dua jenis yaitu cermin cembung dan cemin cekung. Pertama-tama yang perlu kalian ketahui adalah daerah di sekitar cermin lengkung. Daerah ini dibagi menjadi empat ruang. Perhatikan pembagian ruang ini pada Gambar 6.1. Coba kalian amati apa persamaan dan perbedaan dari cermin cekung dan cermin cembung. Pembagian ruang pada cermin cekung itu dibatasi oleh cermin (titik O), titik R (titik pusat kelengkungan) dan titik F (titik fokus). Jarak OF sama dengan FR sehingga berlaku hubungan :
f = 1/2R    .............................................. (6.1)

dengan :  f  = jarak fokus cermin
              R = jari-jari kelengkungan

Selasa, 03 Januari 2012

CERMIN DATAR

               Ketika kamu akan berangkat ke sekolah, setelah mandi pasti kamu akan mencari cermin untuk merapikan penampilanmu sehingga menambah percaya diri. Mengapa menggunakan cermin? Cermin apakah yang kamu gunakan? Cermin yang kamu gunakan adalah cermin datar. Mengapa tidak menggunakan cermin cekung atau cermin cembung? Permukaan cermin datar sangat halus dan memiliki permukaan yang datar pada bagian pemantulannya, biasanya terbuat dari kaca. Di belakang kaca dilapisi logam tipis mengilap sehingga tidak tembus cahaya. Ketika kamu bercermin, bayangan wajahmu ada di belakang cermin tersebut berhadap-hadapan denganmu seakan kembaran yang persis sama. Akan tetapi, posisimu menjadi berubah, tangan kanan menjadi tangan kiri, telinga kirimu menjadi telingan kanan, begitu juga seluruh anggota badanmu. Mengapa demikian? Apakah bayanganmu nyata? Apakah tinggi dan besar badanmu sama?

Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar
                Ketika kamu bercermin, bayanganmu tidak pernah dapat dipegang atau ditangkap dengan layar. Bayangan seperti itu disebut bayangan maya atau bayangan semu. Bayangan maya selalu terletak di belakang cermin. Bayangan ini terbentuk karena sinar-sinar pantul yang teratur pada cermin. Oleh karena itu, kamu dapat menentukan sifat-sifat bayangan pada cermin datar.
Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah sebagai berikut.
a. Bayangannya maya.
b. Bayangannya sama tegak dengan bendanya.
c. Bayangannya sama besar dengan bendanya.
d. Bayangannya sama tinggi dengan bendanya.
Keteraturan sinar-sinar pantul pada cermin datar dapat digunakan untuk menggambarkan bayangan secara grafis dengan cara menggambarkan sinar datang dan sinar pantulnya.

Cara menggambar bayangan dengan perjalanan cahaya adalah sebagai berikut.
Gambar bayangan pada cermin
datar.
  1. Buatlah dua berkas sinar datang sembarang ke permukaan cermin dari bagian atas benda dan dari bagian bawah benda. 
  2. Buatlah sinar pantul dengan menggunakan Hukum Pemantul an Cahaya, yaitu sudut datang sama dengan sudut pantul. 
  3. Perpanjang sinar pantul tersebut hingga bertemu pada satu titik. 
  4. Pertemuan titik itu adalah bayangan dari benda tersebut, terbentuk bayangan A' B'. Bayangan yang terbentuk adalah hasil perpotongan perpanjangan sinar-sinar pantul sehingga disebut sinar maya.
Untuk lebih memahami materi cermin datar perhatikan simulasi berikut.

Untuk melihat sinar datang dan sinar pantul pada cermin datar anda tinggal menggeser tombol derajat (degrees) diatas, sehingga dapat membuktikan sifat-sifat cermin datar.
Materi selengkapnya silahkah download KLIK DISINI

Senin, 02 Januari 2012

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SMA Kelas X Semester II


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )


Sekolah                         : SMA
Kelas / Semester          : X (sepuluh) / Semester II
Mata Pelajaran            : FISIKA


Standar Kompetensi
   3.  Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik.

Kompetensi Dasar
  3.1  Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif.

Indikator
1.      Mendeskripsikan fungsi dan bagian alat optik mata dan kacamata, mikroskop, dan teleskop.
2.      Membedakan pengamatan tanpa akomodasi dan akomodasi maksimum.
3.      Menganalisis pembentukan bayangan pada kaca mata, lup, mikroskop, dan teleskop.
4.      Menentukan kekuatan lensa kacamata pada penderita miopi dan hipermetropi.
5.      Menghitung perbesaran lup, mikroskop, dan teleskop.

SILABUS SMA KELAS X SEMESTER II



SILABUS
Nama Sekolah               :  SMA
Mata Pelajaran               :  Fisika
Kelas/Semester             :  X/2
Standar Kompetensi       :  3.  Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik            
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/Alat
3.1    Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif

ALAT OPTIK
A.      Optika Geometri
1.      Pemantulan
2.      Pembiasan







B.      Fungsi dan Bagian Alat Optik
1.      Mata
2.      Kacamata
3.      Kamera
4.      Lup
5.      Mikroskop
6.      Teleskop

·     Menganalisis sifat-sifat cahaya: pemantulan dan pembiasan
·     Menganalisis Hukum Pemantulan dan Hukum Snelllius
·     Menggambarkan jalannya sinar pada peristiwa pemantulan dan pembiasan
·     Menganalisis sifat-sifat bayangan oleh bidang datar dan lengkung
·     Menghitung menggunakan persamaan-persamaan pemantulan dan pembiasan
·     Mengidentifikasi fungsi dan bagian alat optik secara berkelompok

·     Menjelaskan sifat-sifat cahaya

·     Mendeskripsikan Hukum Pemantulan dan Hukum Snellius
·     Menentukan letak bayangan dan  sifat bayangan pada pemantulan dan pembiasan menggunakan persamaan-persamaan pemantulan dan pembiasan

·     Mendeskripsikan fungsi dan bagian alat optik






Teknik:
Non tes dan tes

Bentuk Instrumen:
Non tes: hasil diskusi
Tes: tes tertulis pilihan ganda dan uraian

Contoh Instrumen:
Terlampir pada RPP



8 jam
Sumber: Buku Paket Fisika

Bahan: lembar kerja

Alat: cermin datar, cermin lengkung, plan paralel, lensa, kaca mata baca dobel lensa, teropong mainan, mikroskop