Jumat, 20 Januari 2012

Makalah Penilaian Portofolio


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Penilaian portofolio merupakan pendekatan baru yang akhir-akhir ini sering diperkenalkan para ahli pendidikan untuk dilaksanakan di sekolah. Di beberapa negara maju, portofolio telah digunakan dalam dunia pendidikan secara luas, baik untuk penilaian di kelas, daerah, maupun untuk penilaian secara nasional.
Portofolio  dapat  diartikan  sebagai  kumpulan  hasil evidence atau  hasil belajar   atau  karya peserta didik yang menunjukkan usaha, perkembangan, prestasi  belajar  peserta  didik  dari  waktu  ke  waktu  dan  dari  satu  mata pelajaran  ke  pelajaran  yang  lain.  (Sumarna  Supranata  Muhammad  Hatta, 2004: 27-28).
Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan pengetahuan peserta didik  dan kemampuan dalam mata pelajaran tertentu, serta pertumbuhan  kemampuan peserta didik.
Dalam prakteknya, portofolio berusaha dilandasi 4 pilar pendidikan, yaitu learning to do, learning to know, learning to be, learning to live together. 

1.        Learning to do, peserta didik diberdayakan agar mau dan mampu berbuat untuk  memperkaya  pengalaman  belajarnya  dengan  meningkatkan interaksi dengan lingkungan fisik, sosial maupun budaya.
2.        Learning  to  know,  peserta  didik  diajak  untuk  mampu  membangun pemahaman dan pengetahuannya terhadap dunia sekitarnya.
3.        Learning  to  be,  peserta  didik  difasilitasi  untuk  mampu  membangun pengetahuan dan kepercayaan dirinya.
4.        earning to live together, peserta didik diberi  kesempatan  berinteraksi dengan  kelompok yang bervariasi untuk membentuk kepribadiannya, memahami kemajemukkan dan melahirkan sikap-sikap positif dan toleran terhadap keanekaragaman dan perbedaan hidup.

B.       Rumusan Masalah
1.      Apakah yang di maksud dengan penilaian portofolio ?
2.      Apakah tujuan penilaian portofolio ?
3.      Apakah prinsip penilaian portofolio ?
4.      Apakah fungsi penilaian portofolio ?
5.      Apakah perbedaan tes dan penilaian portofolio ?
6.      Bagaimanakah bentuk penilaian portofolio ?
7.      Bagaimana prinsip- prinsip khusus untuk mengimplementasikan portofolio ?
8.      Apakah pedoman penerapan penilaian portofolio ?
9.      Bagaimana pemilihan isi penilaian portofolio ?
10.  Bagaimana cara menilai portofolio ?
11.  Bagaimana perencanaan portofolio oleh guru ?
12.  Apa sajakah hambatan yang di hadapi dalam penilaian portofolio ?
13.  Bagaimana contoh penilaian portofolio ?
14.  Bagaimana contoh pedoman penskoran untuk portofolio ?
15.  Bagaimana pembobotan penilaian portofolio ?
16.  Apakah keuntungan menggunakan portofolio ?
17.  Apakah keuntungan portofolio di bandingkan model penilaian lainnya ?
18.  Apakah isu- isu teknis tentang penilaian portofolio ?
C.      Tujuan Pembelajaran
1.      Mahasiswa mengetahui pengertian penilaian portofolio.
2.      Mahasiswa mengetahui tujuan penilaian portofolio.
3.      Mahasiswa memahami prinsip penilaian portofolio.
4.      Mahasiswa mengetahui fungsi penilaian portofolio.
5.      Mahasiswa dapat membedakan tes dan penilaian portofolio.
6.      Mahasiswa mengetahui bentuk penilaian portofolio.
7.      Mahasiswa memahami prinsip- prinsip khusus untuk mengimplementasikan portofolio.
8.      Mahasiswa memahami pedoman penerapan penilaian portofolio.
9.      Mahasiswa cara pemilihan isi penilaian portofolio.
10.  Mahasiswa mengetahui cara menilai portofolio.
11.  Mahasiswa mampu merencanakan portofolio oleh guru.
12.  Mahasiswa mengetahui hambatan yang di hadapi dalam penilaian portofolio.
13.  Mahasiswa mengetahui contoh penilaian portofolio.
14.  Mahasiswa mengetahui contoh pedoman penskoran untuk portofolio.
15.  Mahasiswa mengetahui pembobotan penilaian portofolio.
16.  Mahasiswa mengetahui keuntungan menggunakan portofolio.
17.  Mahasiswa mengetahui keuntungan portofolio di bandingkan model penilaian lainnya.
18.  Mahasiswa memahami isu- isu teknis tentang penilaian portofolio.




BAB II
PEMBAHASAN

Penilaian portofolio lahir dari pemikiran konstruktivisme yang menganggap inti kegiatan pendidikan adalah memulai pelajaran dari  “apa yang  diketahui peserta didik” dan guru berperan sebagai “fasilisator dan penyedia kondisi”. Teori  konstruktivistik  memandang  bahwa  pengetahuan  dibangun  oleh manusia sedikit demi sedikit,  yang hasilnya diperluas melalui  konteks yang  terbatas  (sempit)  dan  tidak  sekonyong-konyong.  Bagi  konstruktivist,  dalam  belajar,  yang  dipentingkan  adalah  bagaimana  strategi  memperoleh pengetahuan,  bukan  seberapa  banyak  pembelajar  memperoleh  pengetahuan.  Konstruktivistik  memandang  bahwa  penilaian  merupakan  bagian  utuh  dari  belajar, untuk  itu  pembelajaran  dilaksanakan  dengan  cara memberikan tugas-tugas yang menuntut aktivitas  belajar  yang  bermakna serta menerapkan apa yang dipelajari dalam konteks nyata. Selain  itu  juga  merupakan  upaya  menjadikan  sekolah  sebagai  pusat  kehidupan  demokrasi  melalui  upaya  menghargai  terhadap  beragam kemampuan, menjunjung keadilan, menerapkan persamaan kesempatan dan memperhatikan keragaman peserta didik.
Penilaian portofolio didasarkan  pada koleksi atau kumpulan pekerjaan yang diberikan guru kepada siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Melalui penilaian portofolio siswa dapat menunjukkan perbedaan kemampuan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dari waktu ke waktu dan atau dibandingkan dengan hasil karya siswa lain.
Penilaian portofolio dapat terfokus pada proses belajar mengajar serta dapat memberikan informasi tentang kelebihan dan kekurangan siswa. Dalam penilaian portofolio siswa memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk menilai diri sendiri dari waktu ke waktu.
Pada waktu kita menerapkan penilaian portofolio hendaknya diperhatikan beberapa hal berikut :
a.         Memperhatikan perkembangan pemahaman siswa pada perode tertentu (misalnya portofolio meliputi pengkopian catatan, kerangka awal, draft kasar, kritik struktur, dan finalisasi tulisan);
b.        Menunjukkan suatu pemahaman dari banyak konsep dan topic yang diberikan (misalnya portofolio meliputi beberapa tulisan pendek, uraian singkat);
c.         Mendemonstrasikan perbedaan bakat (misalnya portofolio meliputi hasil ilustrasi kemampuan menulis, kombinasi cetak, dan bukan cetak);
d.        Mendemonstrasikan kemampuan untuk menunjukkan pekerjaan yang original (misalnya portofolio meliputi hasil produksi artistic / estetik seperti sajak, music, gambar, rencana pelajaran, videotape);
e.         Mendemonstrasikan kegiatan selama periode waktu tertentu dan merangkum arti dari kegiatan tersebut (misalnya portofolio meliputi hasil kegiatan selama internsip atau proyek riset dengan menyesuaikan kategori yang ada, catatan harian, jurnal)
f.         Mendemonstrasikan kemampuan menampilkan dalam suatu variasi konteks tempat tertentu
g.        Mendemonstrasikan kemampuan untuk mengintegrasikan teori dan praktek
h.        Merefleksikan nilai-nilai individu, pandangan dunia baru atau orientasi filosofi.

A.      Tujuan Portofolio
Tujuan portofolio ditetapkan berdasarkan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang akan menggunakan jenis portofolio. Dalam penilaian di kelas, portofolio dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan antara lain :
1.      Menghargai perkembangan yang di alami siswa
2.      Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung
3.      Memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik
4.      Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimental
5.      Meningkatkan efektifitas proses pengajaran
6.      Bertukar informasi dengan orang tua wali siswa dan guru lain
7.      Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada siswa
8.      Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri
9.      Membantu siswa dalam merumuskan tujuan

B.       Prinsip Portofolio
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan sebagai pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di sekolah antara lain :
a.         Saling percaya (mutual trust) antara guru dan siswa
Dalam proses penilaian portofolio Guru dan siswa harus memiliki rasa saling mempercayai. Mereka harus merasa sebagai pihak-pihak yang saling memerlukan dan memiliki semangat untuk saling membantu. Oleh karena itu, mereka harus saling terbuka dan jujur satu sama lain. Dengan demikian, akan terwujud hubungan yang wajar dan alami, yang memungkinkan proses pendidikan berlangsung dengan baik.
b.        Kerahasiaan bersama (confidentiality) antara guru dan siswa
Kerahasiaan hasil pengumpulan bahan dan hasil penilaiannya perlu dijaga dengan baik, tidak disampaikan kepada pihak-pihak lain yang tidak berkepentingan. Pelanggaran terhadap norma ini, selain menyangkut etika, juga dapat member dampak negative kepada proses pendidikan anak siswa.
c.         Milik bersama (joint ownership) antara siswa dan guru
Guru dan siswa perlu merasa memiliki bersama berkas portofolio. Oleh karena itu, guru dan siswa perlu menyepakati bersama di mana hasil karya yang telah dihasilkan siswa akan disimpan, dan bahan-bahan baru yang akan dimasukkan. Dengan demikian siswa akan merasa memiliki terhadap hasil kerja mereka, dan akhirnya akan tumbuh rasa tanggung jawab pada diri mereka.
d.        Kepuasan (satisfaction)
Hasil kerja potofolio seyogyanya berisi keterangan-keterangan dan atau bukti-bukti yang memuaskan bagi guru dan siswa. Portofolio hendaknya juga merupakan bukti prestasi cemerlang siswa dan keberhasilan pembinaan guru.
e.         Kesesuaian (relevance)
Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang berhubungan denga tujuan pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajaran dalam kurikulum.
f.         Penilaian proses dan hasil
Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan perilaku harian siswa (anecdot) mengenai sikapnya dalam belajar, antusias tidaknya dalam mengikuti pelajaran dan sebagainya. Aspek lain dari penilaian portofolio adalah penilaian hail, yaitu menilai hasil akhir suatu tugas yang diberikan oleh guru.

C.       Fungsi Portofolio
Portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil pekerjaan siswa, tetapi juga merupakan sumber informasi untuk guru dan siswa. Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan pengetahuan siswa. Portofolio memberikan bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan siswa sehingga guru dan siswa berkesempatan untuk mengembangkan kemampuannya. Portofolio dapat pula berfungsi sebagai alat untuk melihat:
1.        Perkembangan tanggungjawab siswa dalam belajar
2.        Perluasan dimensi belajar
3.        Pembaharuan kembali proses belajar-menagajar
4.        Penekanan pada pengembangan padangan siswa dalam belajar.

D.       Perbedaan Tes dan Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio memiliki kelebihan dalam beberapa hal, terutama lebih objektif dilihat dari hasil kerja siswa yang dilakukannya, dan secara langsung berhubungan dengan proses kegiatan belajar mengajar. Perbedaan antara penilaian portofolio dan tes sebagai alat evaluasi adalah sebagai berikut:
No
Tes
Portofolio
1.
Menilai siswa berdasarkan sejumlah tugas yang terbatas.
Menilai siswa berdasarkan seluruh tugas dan hasil kerja yang berkaitan denga kinerja yang dinilai.
2.
Yang menilai hanya guru berdaarkan masuakan yang terbatas.
Siswa turut serta dalam menilai kemajuan yang dicapai dalam penyelesaian berbagai tugas dan perkembangan yang berlangsung selama proses pembelajaran.
3.
Menilai semua siswa dengan menggunakan satu kriteria.
Menilai setiap siswa berdasarkan pencapaian masing-masing dengan mempertimbangkan juga faktor perbedaan individual.
4.
Proses penilaian tidak kolaboratif (tidak ada kerja sama terutama antara guru, siswa dan orang tua).
Mewujudkan proses penilaian yang kolaboratif.
5.
Penilaian diri oleh siswa bukan merupakan sutau suatu tujuan.
Siswa menilai dirinya sendiri menajadi suatu tujuan.
6.
Yang mendapatkan perhatian dalam penilaian hanya pencapaian.
Yang mendapatkan perhatian dalam penialain meliputi kemajuan, usaha, dan pencapaian.
7.
Terpisah antara kegiatan pembelajaran, testing dan pengajaran.
Terkait erat antara kegiatan penilaian, pengajaran dan pembelajaran.

E.       Bentuk Portofolio
Menurut Nitko, secara umum penilaian portofolio dapat dibedakan menjadi 5 bentuk yaitu:
1)        Portofolio ideal (ideal portofolio)
2)        Portofolio penampilan (show portofolio)
3)        Porofolio dokumentasi (documentary portofolio)
4)        Portofolio evaluasi (evaluation portofolio)
5)        Portofolio kelas (classroom portofolio)
Sedangkan menurut Fosters dan Masters ( 1998 ) membedakan penilaian portofolio dalam 3 kelompok yaitu :
a.         Portofolio kerja (working portofolio)
Portofolio kerja adalah usaha mandiri yang telah dilakukan siswa atau usaha bersama dari kelompok siswa. Hal-hal yang harus dilakukan siswa dan dinilai dalam penilaian portofolio antara lain berupa draft, pekerjaan yang belum selesai, atau pekerjaan terbaik yang bisa dilakukan siswa.
Berbagai macam tugas yang setara atau yang berbeda disajika kepada siswa siswa boleh memilih tugas-tugas yang dianggap cocok untuk mereka. Guru juga dapat memutuskan apa yang harus dikerjakan siswa. Siswa dapat bekerja sama dengan siswa lain dalam mengerjakan tugas tertentu. Portofolio kerja menyediakan data tentang:
·      Cara siswa mengorganisasi dan mengelola kerja
·      Ditunjukkan melalui prestasi belajar siswa (chievement)
Hasil kerja siswa dalam penilaian siswa dan  portofolio jenis ini digunakan dalam diskusi antara siswa dan guru. Ini akan membuat guru mengenal kemajuan siswa dan memungkinkan guru menolong siswa untuk mengidentifikasi kelemahan, kelebihan serta kelayakan dalam merancang dan meningkatkan pengajaran.
b.        Portofolio dokumentasi (documentary portofolio)
Portofolio dokumentasi adalah koleksi hasil kerja siswa yang khusus digunakan untuk penilaian. Tidak seperti portofolio kerja yang pengkoleksiannya dilakukan dari hari ke hari, dokumentasi portofolio adalah seleksi hasil kerja terbaik siswa yang akan diajukan dalam penilaian. Dengan demikian portofolio dokumentasi adalah koleksi dari sekumpulan hasil kerja siswa selama kurun waktu tertentu.
Portofolio dokumentasi tidak hanya berisi hasil kerja siswa, tetapi semua proses yang digunakan oleh siswa untuk menghasilkan karya tertentu. Portofolio dokumentasi dalam penilaian portofolio bahasa inggris, misalnya mungkin tidak hanya berisi tentang hasil akhir tulisan siswa, tetapi juga berbagai macam draf  dan komentar siswa tentang hasil tersebut. Draf dan komentar siswa harus dipilih untuk menyajikan draf yang paling bagus dari yang dihasilkan siswa. Semua ini dilakukan dalam rangka menunjukkan proses penilaian, dan guru dapat menggunakannya sebagai bahan penilaian dan pengkajian tentang bagaimana siswa merencanakan, dan menghasilkan tulisan serta cara mereka menulis.
Kegunaan portofolio dokumentasi sebagai sumber portofolio bergantung pada:
·         Bagaimana hasil karya siswa berhubungan dengan indicator hasil belajar yang telah diterapkan, dan
·         Isi penilaian portofolio yang dihasilkan siswa menunjukan kelemahan dan kelebihan siswa
Isi penilaian portofolio harus menyajikan suatu bukti yang berkaitan dengan kompetensi dasar dan indicator pencapaian haisil belajar yang telah ditentukan. Untuk menunjukkan hal ini, kegiatan belajar mengajar harus sesuai dengan indicator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan. Jika kemampuan problem solving sebagai salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran matematika misalnya, tetapi kegiatan belajar mengajar dikelas hanya memfokuskan pada latihan menghitung, maka hasil kerja siswa tidak akan menunjukan hasil kerja yang berkaitan dengan  problem solving sebagai bagian dari documentary portofolio dokumentasi, melainkan hanya menghitung.
c.         Portofolio penampilan (show portofolio)
Portofolio penampilan (show fortofolio) digunakan untuk memilih hal-hal yang paling baik yang menunjukan bahan atau pekerjaan  terbaik yang dihasilkan oleh siswa. Portofolio pertunjukan bertujuan untuk menyeleksi pekerjaan terbaik yang dilakukan oleh siswa. Tidak seperti portofolio dokumentasi, portofolio pertunjukan tidak mencakup proses pekerjaan, perbaikan dan penyempurnaan pekerjaan siswa. Portofolio pertunjukan di gunakan untuk tujuan seperti seleksi, sertifikasi, maupun penilaian kelas. Untuk tujuan yang lebih rumit, yang sangat memerlukan perbandingan, validitas perbandingan haruslah benar-benar diperhatikan oleh beberapa penilai adalah perlunya reliabilitas, yaitu apakah skor yang diberikan kepada hasil kerja siswa konsisten.
Perencanaan Portofolio Pertunjukan
Portofolio pertunjukan dirancang untuk menunjukan hasil kerja siswa yang terbaik dalam satu  tujuan pembelajaran atau dalam kurun waktu tertentu. Portofolio pertunjukan sangat berguna untuk penilaian sumatif yang bergantung :
Ø Seberapa baik isi portofolio mengacu pada tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
Ø Seberapa baik hasil kerja siswa telah menujukan kemampuan siswa yang sebenarnya
Penilaian portofolio haruslah menunjukan kemampuan siswa yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh kurikulum, yaitu hasil kerja peserta didik harus sesuai dengan tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang telah ditetapkan.
Tidaklah mudah menjawab pertanyaan seberapa banyak hasil pekerjaan siswa dapat menunjukkan kemampuan peserta didik sesuai dengan cakupan yang dituntut oleh kurikulum. Edward Haertel menyarankan untuk menggunakan prinsip nilai tambah “value-added principel” yaitu para pengembang portofolio memilih hasil kerja peserta didik dan bertanya: “Informasi apa yang akan bertambah apabila suatu hasil kerja siswa akan dimasukkan sebagai bahan penelitian?jika jawabannya tidak ada untuk beberapa hasil kerja siswa, maka kurikulum telah tercapai.
Jika dalam  portofolio dimasukkan untuk menjawab penilaian yang akan valid tentang kemampuan peserta didik dalam bidang tertentu, maka faktanya tidak boleh dicampur dengan hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan kemampuan peserta didik dalam bidang tertentu. Tugas portofolio dirancang untuk menilai kemampuan matematika misalnya, maka isi portofolio tidak akan menyangkut penilaian kemampuan membaca (reading ability).
-  Portofolio pertunjukan hanya menunjukan hasil kerja terbaik dan hanya menunjukan hasil akhir
-  Portofolio menunjukan harus menggambarkan kurikulum dan menunjukkan hasil kerja sendiri

F.       Prinsip-prinsip  khusus  untuk  mengimplementasikan penilaian portofolio
Untuk  keberhasilan  penilaian  portofolio,  ada  sejumlah  prinsip  yang  harus dipegang teguh oleh guru, yaitu:
1.        Akurasi data, artinya karya  siswa yang dapat dijadikan portofolio adalah kumpulan  dokumen  peserta  didik  pada  tahun  pelajaran  yang  sedang berlangsung.
2.        Ketepatan  waktu,  artinya  karya  anak  dibuat  berdasarkan  tahapan indicator  yang  harus  dipelajari,  jangan  samapi  ditumpuk  diakhir  atau dikerjakan dalam satu waktu, tetapi dipetakan dalam kurun semester.
3.        Kelengkapan informasi, artinya evidence yang dikumpulkan anak lengkap mulai  dari    apa  yang  dipelajari,  apa  yang  pernah  dikerjakan,  berikut lembar kerja dan hasil-hasil pekerjaan yang dikerjakan.
4.        Keterbacaan dokumen, artinya dokumen portofolio harus dalam keadaan yang  jelas  terbaca,  sehingga  setiap  saat  diperlukan  dapat  segera diperoleh informasinya.
5.        Kepraktisan  dokumen,  artinya  karya  siswa  yang  beragam  bentuk  harus disesuaikan dalam satu bendelan atau satu set bendelan.
6.        Perencanaan.  Kemungkinan  siswa  dapat menghasilkan  banyak  evidence maka guru harus merencanakan secara cermat, kapan? Pada materi yang mana? Berapa banyak? Evidence menjadi tagihan bagi anak.
7.        Penataan  dokumen.  Untuk  kepentingan  penggunaan  dokumen,  maka guru  menata  evidence  apakah  berdasarkan  kelompok  evidence,  atau berdasar waktu pengumpulan atau kategori lainnya.
8.        Pengadministrasian  dokumen.  Setiap  karya  yang  mendukung  terhadap pencapaian  kompetensi  peserta  didik  harus  dicatat  dalam  buku  harian anak atau buku catatan nilai anak.
Serangkaian gagasan yang diperlukan guru ketika mereka merancang penilaian portofolio. Gagasan ini mencakup tujuan portofolio, isi, seleksi dan penilaian. Ringkasan check list tentang merancang penilaian portofolio juga disajikan di bagian akhir.           
1.        Penentuan Tujuan
Beberapa hal yang sangat penting dalam penentuan tujuan penilaian porfolio adalah sebagai:
a.         Guru harus menentukan tujuan portofolio, apakah guru akan memantau proses atau mengevaluasi hasil akhir (product)
b.        Guru harus menetapkan apakah penggunaan portofolio untuk proses mengajar atau sebagai alat untuk penilaian.
c.         Guru harus menetapkan apakah portofolio dilakuakan dalam memantau perkembangan siswa ataukah guru hanya bermaksud mengoleksi hasil kerja siswa.
d.        Penentuan tujuan portofolio akan sangat berpengaruh terhadap penggunaan jenis portofolio (penilaian portofolio kerja, penilaian portofolio dokumentasi, atau penilaian portofolio pertunjukkan)
e.         Jika guru ingin mengevaluasi baik proses maupun hasil portofolio siswa, mungkin guru akan menggunakan portofolio dokumentasi.
f.         Guru harus menentukan pihak yang akan terjadi audience dan untuk apakah portofolio digunakan? Apakah portofolio digunakan untuk menunjukkan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung kepada orang tua, penilaian pada akhir tahun pelajaran, pada akhir jenjang pendidikan, atau untuk memantau sistem.
Bagaimana anda menjawab keenam hal tersebut di atas akan berpengaruh pada isi dan seleksi portofolio kriteria yang digunakan untk melaporkan hasil belajar yang dicapai siswa.
2.        Isi Portofolio
Beberapa hal yang sangat penting dalam penentuan isi penilaian portofolio adalah sebagai berikut:
a.    Guru harus menentukan apakah isi portofolio yang akan dilaksanakan.
b.    Guru harus menentukn relevansi antara hasil karya siswa dengan tujuan yang akan dinilai. Apakah penilaian diri (self assesment), open ended, essay, audio akan digunakan sebagai bagian penilaian portofolio? Apakah guru akan memperbolehkan hasil kerjasama siswa?
c.    Guru harus menunjukkan hubungan antara pencapaian hasil belajar siswa dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan daam Kompetensi Berbasis Kompetensi.
d.   Guru harus menunjukkan seberapa banyak portofolio akan digunakan sebagai bahan penilaian? Akankah portofolio berisi hasil karya siswa yang begitu banyak dan luas atau hanya berisi hasil karya pilihan saja? Apakah seluruh karya siswa yang terpilih dapat menunjukkan kompetensi dasar dan atau indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum berbasis kompetensi.
3.        Seleksi
Beberapa hal yang sangat penting dalam evaluasi hasil belajar siswa untuk portofolio adalah sebagai berikut:
a.         Guru harus menentukan pihak yang melakukan seleksi terhadap hasil karya siswa. Apakah siswa atau guru yang akan bertanggung jawab dalam melakuakn seleksi hasil karya siswa? Apakah siswa bekerjasama dengan guru dalam melakukan seleksi hasil karya siswa?
b.        Guru harus menentuka cara penseleksian terhadap hasil karya siswa?
c.         Guru harus menetukan dengan cara apakah pemilihan hasil karya siswa dilakukan, khususnya dalam rangka meningkatkan refleksi diri dan penilaian diri? Apakah guru akan mengembangkan prosedur untuk melaksanakan seleksi? Dapatkah anda menggunakan proses selksi ini untuk melihat lebih dalam tentang kemampuan siswa?
d.        Guru harus menentukan prosespenilaian portofolio di kelas. Sistem apakah yang digunakan untuk melaksanakan portofolio? Siapakah yang memiliki aksis ke portofolio dan kapan? (Lihat penilaian porofolio dokumnetasi). Dapatkah guru menggunakan proses ini untuk melihat lebih dalam tentang kemampuan siswa?
4.        Pengamatan dan Penilaian
Beberapa hal yang penting dalam pengamatan dan penilaian adalah sebagai berikut:
a.    Guru harus membedakan antara penilian portofolio secara individual dan secara kelompok. Untuk memahami hal ini perhatikan kembali bab tentang penilaian portofolio dokumentasi dan penilaian portofolio pertunjukan.
b.    Guru harus membuat penilaian portofolio sesuai mungkin dengan kompetensi dasar maupun dengan indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan.
c.    Guru harus membuat penilaian portoflolio individu dan kelompok ini sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan.
d.   Guru harus memastikan dengan benar kriteria yang akan digunakan dalam penilaian portofolio baik yang digunakan untuk kelompok maupun untuk siswa secara individu
e.    Kriteria yang dikebangkan harus sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar.
f.     Kriteria yang dikembangkan harus mencakup rentang kemampuan yang jelas mulai dari kemampuan yang kurang sampai kemampuan yang baik.
g.    Kriteria yang dikembangkan juga harus mudah dikomunikasikan kepada siswa, orang tua, atau pun pihak lain sehingga mereka dapat dengan mudah memahami kriteria yang dimaksud.
h.    Kriteria penilaian haruslah terbebas dari perbedaan jenis kelamin siswa. Jangan sampai terjadi lebih baik untuk laki-laki atau sebaliknya.
i.      Kriteria penilaian harus dapat digunakan oleh siapa saja (guru yang berbeda) dan dapat menghasilkan pegertian yang sama untuk hasil kerja yang sama.
5.        Penempatan Siswa dalam Peta Kemampuan
a.    Guru harus membedakan antara laporan siswa dalam bentuk kedudukan mereka dalam garis kontinum atau kedudukan mereka dalam peta kemampuan.
b.    Guru harus membedakan antara estimasi objektif dan estimasi subjektif dalam penilaian portofolio.

G.      Pedoman Penerapan Penilaian Portofolio
1.             Pedoman Penerapan
Dalam penerapan portofolio, beberapa hal berikut ini perlu diperhatikan:
a.    Menerapkan pembelajaran siswa
b.    Memperjelas apa yang dikerjakan oleh siswa
c.    Memisahkan dan membedakan dokumen komulatif siswa
d.   Mengamati pekerjaan siswa yang tersirat dan tersurat dalam kegiatan
e.    Merasionalkan
2.    Langkah-Langkah Kegiatan
 a.  Memastikan bahwa siswa memiliki berkas portofolio    
1)   Menentukan bentuk dokumen atau hasil pekerjaan yang perlu dikumpulkan
2)   Siswa mengumpulkan dan menyimpan dokumen dari hasil: pekerjaannya
3)   Menentukan kriteria penilaian yang digunakan      
4)   Mengharuskan siswa menilai hasil pekerjaannya sendiri secara berkelanjutan   
5)   Menentukan waktu dan menyelenggarakan pertemuan portofolio
6)   Melibatkan orang tua dalam proses penilaian portofolio  
b.    Bahan Penelitian         
Hal-hal yang dapat dijadikan sebagai bahan- penilaian portofolio  disekolah antara lain sebagai berikut:    
1)   penghargaan tertulis           
2)   penghargaan lisan
3)   hasil kerja biasa clan hasil pelaksanaan tugas-tugas oleh siswa '
4)   daftar ringkasan hasil pekerjaan    
5)   catatan sebagai peserta dalam suatu kerja, kelompok      '
6)   contoh hasil pekerjaan        .          
7)   catatan/laporan dari pihak yang relevan 
8)   daftar keha.diran   .           
9)   hasil ujian/tes
10)    presentase tugas, yang telah selesai dikerjakan
11)    catatan tentang peringatan yang diberikan guru manakala siswa melakukan kesalahan
Bahan-bahan tersebut dapat dipilih dan ditentukan yang dipandang relevan. saja dan dapat pula dengan berbagai bahan lain apabila dipandang relevan dan perlu. Untuk menentukan bahan apa saja yang perlu dikumpulkan, ada dua pertanyaan pokok yang harus dijawab, yaitu:
·      Bahan apa sajakah yang dapat memberikan informasi tentang perkembangan yang dalam siswa?
·      Bahan apa sajakah yang dapat memberikan informasi yang bermanfaat dalam dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kurikulum dan pengajaran?
Guru diharapkan tidak menentukan secara sepihak dalam menentukan bahan penilaian tersebut, tetapi dengan ikut melibatkan siswa, dengan melalui proses diskusi. Melalui proses diskusi tersebut, perlu dicapai kesepakatan bersama tentang bahan yang perlu dikumpulkan, cara mengumpulkannya, dan kriteria penilaiannya. Hal ini penting supaya siswa mempunyai kesempatan untuk menyatakan kesulitan atau masalah yang mungkin mereka hadapi ketika mengumpulkan bahan-bahan tersebut. Namun yang lebih penting dari itu, proses pengambilan keputusan dengan diskusi semacam ini dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab pada diri siswa untuk bekerja sesuai dengan yang diharapkan.
Selanjutnya perlu ditentukan juga bobot penilaian untuk masing-masing bahan yang ditentukan perlu dikumpulkan, dan cara penilaiannya. Hal ini pun perlu dikomunikasikan dan dimintakan tanggapan siswa.

H.      Pemilihan Isi Portofolio
            Beberapa hal yang sangat penting dalam penentuan isi penilaian portofolio adalah sebagai berikut :
a)      Guru harus menentukan apakah isi portofolio yang akan dilaksanakan.
b)      Guru harus menentukan relevansi antara hasil karya siswa dengan tujuan yang akan dinilai. Apakah penilaian diri (self assesment), open ended, esai, audio, akan digunakan sebagai penilaian portofolio? Apakah guru akan memperbolehkan hasil kerjasama siswa?
c)      Guru harus menunjukkan hubungan antara pencapaian hasil belajar siswa dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi.
d)     Guru harus menunjukkan sebarapa banyak portofolio akan digunakan sabagai bhan penilaian? Akankah portofolio berisi hasil karya siswa yang begitu banyak dan luas atau hanya berisi hasil karya pilihan saja? Apakah seluruh karya siswa atau karya siswa yang terpilih dapat menunjukkan kompetensi dasar dan atau indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum berbasis kompetensi.
Selain itu ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan isi portofolio, misalnya: siapa yang memilih, bagaimana memilih, bagaimana melibatkan siswa, bagaimana peranan guru, bagaimana kriteria eksternal, kapan harus dipilih, apa yang perlu dilakukan oleh guru terhadap setiap isi.


·         Siapa yang memilih?
Pihak yang memilih ditentukan oleh tujuan. Apabila tujuan portofolio lebih pada pemberian kesempatan kepada siswa untuk merefleksikan belajarnya, maka siswa harus diberi kesempatan juga untuk ikut memilih calon isi portofolio. Akan tetapi, apabila portofolio lebih ditekankan pada usaha guru untuk menilai dan memperbaiki pembelajarannya, guru harus menen-tukan apa saja yang harus disajikan dalam portofolio.
·         Bagaimana cara memilih?
Ada beberapa cara menentukan butir-butir yang perlu disajikan dalam portofolio. Guru dan siswa perlu bekerja sama untuk menentukan butir-butir itu. Dan setelah ada kesepakatan, perlu dibuat daftar kategori atau pedoman tertulis.
·         Bagaimana cara melibatkan siswa?
Siswa perlu menjelaskan secara tertulis, mengapa suatu butir atau topik perlu disajikan dalam portofolio masing-masing. Bila perlu, siswa dan guru dapat melakukan diskusi tentang hal tersebut.
·         Bagaimana peranan guru?
Di samping membantu siswa, guru perlu mengambil sampel isi portofolio, terutama dalam rangka memahami cara-cara siswa berpikir, bekerja, bekerja sama dalam kelompok, dan bagaimana pemahaman siswa atas materi tertentu berkembang.
·         Bagaimana kriteria eksternal?
Guru atau pihak lain yang menugasi siswa membuat portofolio dapat menggunakan kriteria tertentu untuk mengetahui cara-cara siswa ‘mendekati’ masalah atau perkara tertentu. Dalam hal demikian, guru dapat mendiskusikan kriteria itu dengan sesama guru atau dengan pihak luar tersebut.
·         Kapan harus dipilih?
Waktu kapan butir-butir dipilih untuk dimasukkan ke dalam portofolio tergantung kepada tujuan. Apabila hasil yang menjadi tujuan, maka hasil kerja terbaik saja, atau hasil kerja terakhir saja yang perlu dimasukkan ke dalam portofolio. Akan tetapi, kalau kemajuan siswa lebih dipentingkan, maka portofolio harus berisi bukti-bukti tentang perkembangan pengetahuan dan keterampilan siswa atau perkembangan sikap siswa.
·         Apa yang perlu dilakukan oleh guru terhadap setiap isi?
Selain menilai guru sebaiknya memberikan komentar pada setiap butir isi portofolio, baik yang berupa saran pningkatan belajar, maupun yang berupa pujian atas prestasi siswa yang bersangkutan.
I.         Menilai Portofolio
Beberapa hal yang sangat penting dalam pengamatan dan penilaian adalah sebagai berikut :
a)      Guru harus membedakan antara penilaian portofolio secara individual dan secara kelompok.
b)      Guru harus membuat penilaian portofolio sesuai mungkin dengan kompetensi dasar meupun dengan indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan.
c)      Guru harus membuat penilaian portofolio individu dan kelompok ini sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan.
d)     Guru harus memastikan dengan benar kriteria yang akan digunakan dalam penilaian portofolio baik yang akan digunakan untuk kelompok maupun untuk siswa secara individu.
e)      Kriteria yang dikembangkan harus sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar.
f)       Kriteria yang dikembangkan harus mencakup rentang kemampuan yang jelas mulai dari kemampuan yang kurang sampai kemampuan yang baik.
g)      Kriteria yang dikembangkan juga harus mudah dikomunikasikan kepada siswa, orang tua, ataupun pihak lain sehingga mereka dapat dengan mudah memahami kriteria yang dimaksud.
h)      Kriteria penilaian haruslah terbebas dari perbedaan jenis kelamin siswa. Jangan sampai terjadi lebih baik laki-laki atau sebaliknya.
i)        Kriteria penilaian harus dapat digunakan oleh siapa saja (guru yang berbeda) dan dapat menghasilkan pengertian yang sama untuk hasil kerja yang sama.
Untuk menilai portofolio harus lebih dulu tersedia rubrik (pedoman terperinci) penilaian. Penilaian portofolio hendaknya tidak hanya ditekankan kepada keberhasilan siswa dalam memperoleh jawaban yang diinginkan oleh guru, tetapi lebih ditekankan kepada proses berpikir siswa yang terdapat atau tersirat dalam isi portofolio. Salah satu cara penilaian portofolio, atau pembuatan rubrik, adalah cara dengan menggunakan kriteria berikut.
1. Bukti terjadinya proses berpikir.
o  Apakah siswa telah menyusun dengan rapi satuan-satuan isi portofolio dan data dalam setiap satuan itu?
o  Apakah siswa telah berusaha membuat dugaan, menjelajah, menganalisis, mencari pola, dsb?
o  Apakah siswa telah menggunakan materi konkret atau gambar untuk menafsirkan dan memecahkan masalah, atau untuk memperoleh hasil penyelidikannya?
o  Apakah siswa telah menggunakan alat bantu lain dalam pemecahan masalah atau penyelidikannya?
2. Mutu kegiatan atau penyelidikan
o  Apakah kegiatan atau penyelidikan oleh siswa yang dilaporkan dalam portofolio meningkatkan pengetahuan atau pemahaman siswa tentang konsep aatau kaidah tertentu?
o  Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan keterampilan siswa dalam menggunakan konsep, cara, atau kaidah tertentu?
o  Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan sikap siswa terhadap pelajaran yang bersangkutan?
o  Apakah kegiatan atau penyelidikan itu melibatkan beberapa subpokok bahasan?
3. Keragaman pendekatan
o    Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa menggunakan berbagai pendekatan dalam memecahkan masalah?
o    Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa melakukan berbagai macam kegiatan atau penyelidikan?

J.      Perencanaan Portofolio oleh Guru
Untuk menugasi siswa membuat portofolio, guru perlu membuat persiapan
sebagai berikut.
1.    Menentukan maksud portofolio: Tentukan apakah portofolio yang Anda tugaskan itu untuk penilaian karya terbaik atau untuk penilaian kemajuan atau perkembangan kompetensi siswa.
2.    Menyesuaikan tugas dengan kurikulum: Agar efektif, tugas kinerja untuk portofolio harus sesuai dengan tujuan yang ditentukan di dalam kurikulum.
3.    Menentukan indikasi: Guru harus menentukan butir-butir apa yang harus terdapat di dalam portofolio, meskipun butir lain tidak dilarang untuk dimasukkan jika siswa berpendapat bahwa tambahan butir itu dapat memberikan tambahan petunjuk tentang kompetensi siswa.
4.    Menentukan format portofolio: Guru harus menentukan format portofolio agar kumpulan karya siswa sistematis dan tidak sulit untuk dinilai.
5.    Pembatasan kuantitas: Agar tidak memberikan beban yang sangat berat bagi guru, maka “panjang” portofolio perlu dibatasi.
6.    Menentukan rubrik: Sebelum portofolio mulai dibuat oleh siswa, guru harus sudah membuat atau mempunyai rubrik (pedoan penskoran) portofolio.

K.           Hambatan Penilaian Portofolio
Ada beberapa hambatan dalam penilaian portofolio di sekolah. Hambatan- hambatan tersebut dapat terjadi dalam kondisi-kondisi, antara lain sebagai berikut:                                           
a)        Apabila  guru  memiliki  kecenderungan untuk  memperlihatkan hanya pencapaian akhir. Jika  hal  ini  terjadi, berarti proses tidak mendapat"' perhatian sewajarnya. Dengan demikian, siswapun akan hanya berorientasi   pada pencapaian akhir semata dengan kecenderungan melakukan berbagai upaya dan strategi dan bahkan mungkin dengan menghalalkan segala  cara. Dengan  demikian, penggunaan penilaian portofolio dalam hal ini tidak dapat mengubah sikap dan perilaku siswa, yang sebenarnya   diharapkan dapat terjadi  dengan menjalani dan, mengalami proses pcmbelajarannya.                                              
b)        Apabila guru dari siswa terjebak dalam suasana  hubungan  top-down’. Jika kondisi ini terwujud, maka inisiatif dan kreativitas siswa akan hilang. Pada akhirnya siswa hanya menjadi manusia penurun dan mengikuti perintah. Suasana pembelajaran akan tidak bergairah. Segala sesuatu yang berlangsung dalam kelas akan sangat bergantung kepada guru. Pada akhirnya, pendidikan sekolah hanya akan menghasilkan manusia-manusia pasif, yang tidak memiliki inisiatif dan kreativitas
c)        Penyediaan format yang digunakan secara lengkap dan detail, dapat juga menjebak. Siswa akan terjerumus ke dalam suasana yang kaku dan mematikan, yang pada akibatnya juga akan mematikan kreativitas.
d)       Menyita waktu dan memerlukan tempat penyimpanan berkas yang memadai, bila jumlah siswa cukup besar.
Oleh karena itu, guru perlu mewaspadai beberapa hambatan tersebut. Apabila kondisi ini dapat diwaspadai dan dihindari, maka penggunaan penilaian portofolio akan bermanfaat sebagai salah satu upaya urtuk meningkatkan mutu pendidikan, sebagaimana yang kita harapkan.


L.       Contoh Portofolio Assesment
1.    Contoh Tugas untuk Membuat Portofolio “Karya Terbaik”
Kumpulkan dalam satu bendel tugas-tugas yang telah kamu buat selama satu semester baik berupa makalah, laporan kunjungan, atau artikel-artikel ilmiah untuk menunjukkan karya terbaik kamu. Jelaskan mengapa masing-masing merupakan karya terbaik kamu.
2.    Contoh Tugas untuk Membuat Portofolio Perkembangan atau Kemajuan Belajar
a.    Tuliskan pengalamanmu belajar Biologi selama satu semester terakhir meliputi hal-hal yang menarik dan hal-hal yang tidak menarik, serta pengetahuan kamu tentang kegunaan Biologi dalam kehidupan atau dalam hal-hal lain. Tuliskan pula kesulitan-kesulitan yang kamu alami selama mempelajari Biologi satu semester terakhir dan kemukakan usahamu untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut. Beberapa pertanyaan yang dapat membantu kamu dalam menulis portofolio perkembanganmu antara lain :
Ø Hal-hal apa yang kamu anggap menarik selama kamu mempelajari Biologi satu semester ini?
Ø Hal-hal apa yang kamu anggap tidak menarik selama kamu mempelajari Biologi satu semester ini?
Ø Kesulitan-kesulitan apa yang kamu temui selama satu semester ini?
Ø Usaha apa yang kamu lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut?
Ø Apa yang masih ingin kamu pelajari lebih lanjut pada semester depan?
b.    Tuliskan penilaianmu terhadap kemajuan-kemajuan yang kamu alami selama satu semester belajar Biologi meliputi kelebihan dan kekurangan kamu.
3.    Contoh Tugas untuk Membuat Portofolio Proyek
a.    Tugas Membuat Dokumentasi
Kunjungi tempat-tempat yang dapat memberi kamu informasi tentang berbagai macam tumbuhan baik tumbuhan tingkat tinggi maupun tumbuhan tingkat rendah. Beberapa tempat yang dapat dijadikan referensi untuk dikunjungi antara lain :
Ø Taman Balekambang
Ø Balai Penelitian Tanaman Obat
Ø Bumi Perkemahan Segoro Gunung
Ø Jejamuran (Budidaya Jamur Tiram dan Jamur Merang)
Ø Dan lain-lain
Buatlah uraian tentang hasil kunjunganmu yang mencakup : nama pengumpul informasi, tanggal pengumpulan informasi, tempat mendapatkan informasi, sumber informasi, masalah yang diselidiki, informasi yang terkumpul, dan kesimpulanmu mengenai masalah tersebut. Dokumentasikan semua yang didapat dari kegiatan kunjunganmu.
b.    Tugas Melakukan Wawancara
Kunjungilah Balai Penelitian Tanaman Obat Tawangmangu dan lakukan wawancara dengan pejabat berwenang mengenai “Budidaya Tanaman Obat dan Pengembangan Potensi Tanaman Obat di Masyarakat”. Buatlah uraian mengenai masalah tersebut yang mencakup : nama pewawancara, tanggal wawancara, masalah yang diselidiki, maksud wawancara, identitas pejabat yang diwawancarai, informasi tentang budidaya tanaman obat, tanggapan pejabat tersebut atas maksud wawancara, serta kesimpulan dan saran kamu.

M.     Contoh Pedoman Penskoran untuk Portofolio
Ada bermacam-macam bentuk pedoman penskoran untuk menilai portofolio. Berikut ini disajikan beberapa contoh.
Contoh 1
Pedoman Penskoran Hasil Penyelidikan
1. Bukti terjadinya proses berpikir.
Ø  Apakah siswa telah menyusun dengan rapi satuan-satuan isi portofolio dan data dalam setiap satuan itu?
Ø  Apakah siswa telah berusaha membuat dugaan, menjelajah, menganalisis, mencari pola, dsb?
Ø  Apakah siswa telah menggunakan materi konkret atau gambar untuk menafsirkan dan memecahkan masalah, atau untuk memperoleh hasil penyelidikannya?
Ø  Apakah siswa telah menggunakan alat bantu lain dalam pemecahan masalah atau penyelidikannya?
[Besarnya skor sama dengan banyaknya indikator yang dipenuhi. Jadi, skor yang mungkin: 0, 1, 2, 3, 4]

2. Mutu kegiatan atau penyelidikan
Ø  Apakah kegiatan atau penyelidikan oleh siswa yang dilaporkan dalam portofolio meningkatkan pengetahuan atau pemahaman siswa tentang konsep aatau kaidah tertentu?
Ø  Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan keterampilan siswa dalam menggunakan konsep, cara, atau kaidah tertentu?
Ø  Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan sikap siswa terhadap pelajaran yang bersangkutan?
Ø  Apakah kegiatan atau penyelidikan itu melibatkan beberapa subpokok bahasan?
[Besarnya skor sama dengan banyaknya indikator yang dipenuhi.
Jadi, skor yang mungkin: 0, 1, 2, 3, 4]
3. Keragaman pendekatan
Ø  Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa menggunakan berbagai pendekatan dalam memecahkan masalah?
Ø  Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa melakukan berbagai macam kegiatan atau penyelidikan?
[Besarnya skor sama dengan dua kali banyaknya indikator yang
dipenuhi. Jadi, skor yang mungkin: 0, 2, 4]
Contoh 2
Pedoman Penskoran Hasil Karya dalam Biologi
Aspek Indikator Skor
·         Menunjukkan pemahaman tentang semua konsep dan prinsip Biologi yang terkandung di dalam masalah yang harus dipecahkannya. Menggunakan istilah dan pemecahan yang sesuai. Melaksanakan pengetahuan dari konsep yang relevan dengan lengkap dan benar ( 4 )
·         Menunjukkan bahwa siswa memahami hampir semua konsep dan prinsip biologi yang terkandung di dalam masalah yang harus dipecahkannya. Menggunakan istilah dan konsep biologi yang hampir betul. Melaksanakan pengeahuan dari konsep yang relevan dengan lengkap, tetapi ada ketidaksesuaian dalam hasil. ( 3 )
·         Menunjukkan bahwa siswa memahami sebagian konsep dan prinsip biologi yang terkandung di dalam masalah yang harus dipecahkannya. Berbuat kesalahan yang agak serius dalam prosesnya. ( 2 )
·         Tampak bahwa pemahamannnya sangat terbatas tentang konsep dan prinsip biologi yang terkandung di dalam masalah yang harus dipecahkannya. Keliru atau tidak dapat menggunakan pengetahuan atau konsep biologi sebagaimana yang seharusnya. Berbuat kekeliruan parah dalam proses/praktiknya. ( 1 )

Aspek Indikator Skor
Pengetahuan biologi
·         Menggunakan informasi yang relevan dari luar rumusan masalah yang harus dipecahkannya. Berhasil mengidentifikasi semua unsur penting di dalam masalah, dan menunjukkan bahwa siswa tahu hubungan yang ada antara unsur-unsur itu.
·         Mencerminkan penggunaan strategi yang cocok dan sistematik dalam memecahkan masalah. Penyelesaian masalah yang digunakan jelas dan lengkap prosesnya. Strategi (4)
·         Menggunakan informasi yang relevan dari luar rumusan masalah yang harus dipecahkannya. Berhasil mengidentifikasi sebagian besar unsur penting di dalam masalah, dan menunjukkan bahwa siswa tahu hubungan yang ada antara unsur-unsur itu. Mencerminkan penggunaan strategi yang cocok dan sistematik dalam memecahkan masalah. Penyelesaian masalah yang digunakan jelas dan hampir lengkap prosesnya. (3)
·         Berhasil mengidentifikasi beberapa unsur penting di dalam masalah, tetapi tampak bahwa siswa hampir tidak tahu hubungan yang ada antara unsur-unsur itu. Mencerminkan penggunaan strategi yang cocok, tetapi pemecahan masalah yang dilakukannya tidak sistematis dan tidak lengkap. (2)
·         Menggunakan informasi yang toidak relevan. Tidak mampu mengidentifikasi unsur-unsur penting di dalam masalah yang harus dipecahkannya. Menggunakan strategi yang tidak cocok. Tidak ada kejelasan tentang strategi yang digunanaknnya. Penyelesaian masalah yang dibuatnya tidak sistematik dan tidak selesai. (1)
·         Tidak memahami konsep dan prinsip biologi yang terkandung di dalam masalah yang harus dipecahkannya. (0)
Strategi
·         Ada usaha menggunakan informasi yang tidak relevan. Tidak mampu mengidentifikasi unsur-unsur penting dalam masalah yang harus dipecahkannya.
·         Mungkin menulis masalah yang harus dipecahkannya. Tetapi tidak mampu berusaha memecahkannya. (0)
·         Memberikan tanggapan yang lengkap, serta uraian yang jelas dan tidak meragukan. Membuat ganbar atau diagram yang cocok dan lengkap. Menyampaikan gagasannya dengan jelas. Menggunakan argumen yang logis dan lengkap. Memberikan contoh atau contoh-kontra. (4)
·         Memberikan tanggapan yang agak lengkap, serta uraian yang jelas. Membuat ganbar atau diagram yang cocok dan agak lengkap. Menyampaikan gagasannya dengan jelas. Menggunakan argumen yang logis, tetapi agak kurang lengkap. (3)
·         Membuat langkah yang benar dalam memecahkan masalah, tetapi belum selesai. Di samping itu, penjelasannya agak tidak jelas. Membuat gambar atau diagram yang salah atau tidak jelas. Uraian yang dibuatnya tidak jelas, atau sukar dipahami. Argumennya tidak lengkap atau kurang logis. (2)
·         Membuat sedikit langkah yang benar dalam memecahkan masalah. Langkah yang lain sulit diikuti. Membuat diagram atau ganmabar yang salah (tidak relevan dengan masalah yang harus dipecahkannya). (1)
Komunikasi
·         Tidak dapat mengutarakan maksudnya. Kalimatnya tidak menggambarkan masalah yang harus dipecahkannya. Membuat gambar yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan masalah yang harus dipecahkannya. (0)

N.      Pembobotan Nilai Portofolio
Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menuntut dilaksanakannya penilaian dengan berbagai bentuk. Satu di anmtaranya adalah penilaian dengan penugasan membuat portofoilo. Berbagai bentuk penilaian itu lazimnya mempunyai bobot yang berbeda. Akan tetapi bobot setiap bentuk pernilaian tidak dapat ditentukan secara seragam, karena kedudukan penilaian dengan portfolio dalam suatu pembelajaran mungkin tergantung pads jenis mata pelajaran Sebagai contoh: Bobot portofolio untuk mata pelajaran olah raga mungkin berbeda dengan nilai portofolio pada mata pelajaran sejarah atau Biologi.

O.      Keuntungan menggunakan penilaian portofolio
Beberapa keuntungan penilaian portofolio adalah:
1.  Mampu  merefleksikan  perubahan  penting  dalam  proses  kemampuan intelektual peserta didik dari waktu ke waktu;
2.   Menunjukkan prestasi akademik dan memotret kompetensi peserta didik;
3.  Mampu memfokuskan pada kepentingan dan proses kemampuan belajar-mengajar  serta menginformasikan  pengajaran  praktis  tentang  kelebihan dan kekurangan peserta didik.
Adapun manfaat penilaian portofolio adalah:
1. Portofolio menyajikan atau memberikan:“bukti” yang lebih jelas atau lebih lengkap tentang kinerja siswa daripada hasil tes di kelas
2.  Portofolio  dapat  merupakan  catatan  penilaian  yang  sesuai  dengan program pembelajaran yang baik
3.  Portofolio merupakan catatan jangka panjang tentang kemajuan siswa
4.  Portofolio memberikan gambaran tentang kemampuan siswa
5.  Penggunaan  portofolio  penilaian memberikan  kesempatan  kepada  siswa untuk  menunjukkan  keunggulan  dirinya,  bukan  kekurangan  atau kesalahannya dalam mengerjakan soal atau tugas.
6.  Penggunaan  portofolio  penilaian  mencerminkan  pengakuan  atas bervariasinya gaya belajar siswa.
7.  Portofolio  memberikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk  berperan  aktif dalam penilaian hasil belajar
8.  Portofolio membantu guru dalam menilai kemajuan siswa
9.  Portofolio  membantu  guru  dalam  mengambil  keputusan  tentang pembelajaran atau perbaikan pembelajaran
10. Portofolio merupakan bahan yang relatif lengkap untuk berdiskusi dengan orang tua siswa, tentang perkembangan siswa yang bersangkutan.
11. Portofolio  membantu  pihak  luar  untuk  menilai  program  pembelajaran yang bersangkutan

P.     Keunggulan  penilaian  portofolio  dibandingkan  dengan  model penilaian lainnya
Keunggulan penilaian portofolio adalah:
1.  Perubahan  paradigma  penilaian.  Penilaian  portofolio  memberikan pengertian  yang  lebih  bermakna    tentang  perubahan    perilaku  peserta didik.
2.  Akuntabilitas.  Portofolio  dapat  dijadikan  sebagai  salah  satu  perwujudan penilaian  yang  bertanggung jawab  kepada  konstituen  (peserta  didik, orang tua, sekolah, dan masyarakat).
3.  Peserta  didik  sebagai  individu  dan  peran  aktif  peserta  didik.  Ini  adalah ciri  khas  penilaian  portofolio,  dimana  guru  dapat menilai  siswa  sebagai individud engan sejuta keunikan.
4.  Identifikasi.  Menolong  guru  untuk  mendokumentasikan  kebutuhan  dan asset komunitas yang berminat.
5.  Keterlibatan  orang  tua  dan  masyarakat.  Melibatkan  banyak  pihak, termasuk orang tua dan  masyarakat dalam prosesnya.
6.  Penilaian diri. Memungkinkan bagi peserta didik melalukan penilaian diri sendiri, refleksi, dan pemikiran yang kritis.
7.  Penilaian  yang  fleksibel.  Akan  sangat  bergantung  pada  indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan.
8.  Tanggungjawab  bersama. Memungkinkan  guru  dan  peserta  didik  secara bersama-sama bertanggungjawab untuk merancang proses pembelajaran dan  mengevaluasi  kemauan  sesuai  dengan  kompetensi  yang  harus dikuasai.
9.  Keadilan. Dengan “sejuta keunikan”, portofolio merupakan alat penilaian yang adil.
10. Ada kriteria penilaian. Hasil pekerjaan peserta didik akan dinilai semata-mata  berdasarkan kriteria yang relevan  dengan penampilan mereka.

Q.  Isu-isu Teknis tentang Portofolio
1.  Validitas Portofolio
Validitas dalam asesmen portofolio mengacu kepada bukti yang tersedia untuk interpretasi asesmen dan konsekuensi potensial dalam pemanfaatan asesmen (Klenowski,
2002). Semua asesmen pada dasarnya berdasarkan  sampling perilaku atau kinerja yang digunakan untuk generalisasi ke ‘semesta perilaku’ (Nuttal, dalam Klenowski, 2002). Sampling perilaku ini pada akhirnya bergantung pada asesor/guru, sehingga hal ini menjadi titik kritis validitas asesmen, termasuk asesmen portofolio. Dikaitkan dengan istilah-istilah validitas yang umum, Nitko (dalam Klenowski, 2002) menyatakan sebagai berikut:
a.  Validitas isi di dalam portofolio antara lain ditunjukkan apakah karya di dalam portofolio searah dengan tujuan pembelajaran. 
b.  Validitas konstruk di dalam portofolio antara lain ditunjukkan, apakah karya di dalam portofolio mencerminkan keterampilan  yang sesuai dengan konstruk keterampilan. (Sebagai contoh, keterampilan pemecahan masalah memiliki konstruk yang berbeda dengan keterampilan komunikasi).
c.  Validitas kriteria menunjukkan seberapa baik korelasi atau prediksi pengukuran kriteria eksternal dengan fokus asesmen.
Friedman et al. (2001) menyatakan bahwa kekuatan asesmen portofolio adalah asesmen
portofolio memiliki kekuatan validitas  prediktif, yakni menunjukkan kekuatan untuk memprediksi kinerja atau profesionalitas selanjutnya. 
2.  Reliabilitas Portofolio
Esensi dari reliabilitas portofolio adalah  apakah hasil asesmen dari portofolio serupa
masih sama jika dilakukan oleh dua orang asesor? Garret et al. (2003), setelah menganalisis bahwa berbagai penelitian yang ada masih memfokuskan pada bagaimana menerapkan asesmen alternatif dan dampak asesmen alternatif, merumuskan dasar metodologi untuk proses establishing   dan  refining sistem penskoran asesmen alternatif untuk skala luas, dengan memfokuskan pada reliabilitas asesmen portofolio. Garret et al. (2003) merumuskan enam kriteria untuk penskoran portofolio yang reliabel, yakni:
1)  Penskoran harus terjadi pada kondisi yang sama. 
2)  Kriteria yang spesifik, dibuktikan oleh  rubrik penskoran, harus dipahami dan digunakan.
3)  Contoh-contoh (eksemplar) harus tersedia untuk tiap tingkat skala penskoran.
4)  Pengecekan berkala untuk reliabilitas harus dilakukan.
5)  Penilaian multipel harus digunakan dalam penskoran.
6)  Pencatatan akurat dan evaluasi proses harus dilakukan untuk memonitor hasil-hasilnya.
Berbagai pilihan statistik tersedia untuk melaporkan analisis hasil reliabilitas, antara lain interrater agreement, kappa Cohen, dan koefisien korelasi Pearson untuk reliabilitas (Garret et al., 2003).  Interrater agreement didefinisikan sebagai  proporsi dari total pasangan penilai, digunakan untuk pengukuran reliabilitas parsial. 
Interrater agreement  =    number of actual pairwise agreement
                                     number of potential agreement
Kappa Cohen, dilambangkan k, menggambarkan proporsi agreement yang diamati yang lebih besar daripada sekedar kemungkinan. 
k  =  Proportion of Occurance – Proportion of Expected
                     1- Proportion of Expected
Harga  k terentang antara -1,00 hingga 1,00. Jika  k = 1,00, ini menunjukkan adanya agreement yang sempurna antar penilai. Jika k = 0, ini menunjukkan tingkat agreement yang didapatkan oleh kemungkinan/peluang. Harga  k kurang dari nol menunjukkan tingkat agreement yang lebih kecil dari sekedar kemungkinan.  Interrater agreement dan Kappa Cohen tidak dapat digunakan untuk skor yang berupa rentangan. Koefisien korelasi Pearson  dapat memberikan data yang menggambarkan keseluruhan distribusi skor, serta memberikan informasi untuk monitoring dan training penilai (Garret et al., 2003).  


BAB III
PENUTUP

1.      Uraian di atas mencoba mengaitkan bahwa untuk menjadi guru professional, maka  dia  harus  menguasai  penilaian  portofolio  sebagai  bagian  dari kompetensi  pedagogik  seorang  guru.  Besar  harapan  bahwa  untuk kepentingan  yang  hakiki,  profesi  guru  selalu  dikaitkan  dengan  pengabdian untuk mendidik peserta didik supaya menjadi maslahat di dunia dan akhirat.
2.      Portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang siswa, sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja, yang ditentukan oleh guru atau oleh siswa bersama guru, sebagai bagian dari uasaha mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan dalam kurikulum.
3.      Prinsip Portofolio
·  Saling percaya (mutual trust) antara guru dan siswa
·  Kerahasiaan bersama (confidentiality) antara guru dan siswa
·  Milik bersama (joint ownership) antara siswa dan guru
·  Kepuasan (satisfaction)
·  Kesesuaian (relevance)
·  Penilaian proses dan hasil
4.      Fungsi Portofolio
Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan pengetahuan siswa.
5.      Menurut Fosters dan Masters ( 1998 ) membedakan penilaian portofolio dalam 3 kelompok yaitu :
a.       Portofolio kerja (working portofolio)
b.      Portofolio dokumentasi (documentary portofolio)
c.       Portofolio penampilan (show portofolio)
6.      Perencanaan Portofolio oleh Guru
1.    Menentukan maksud portofolio
2.    Menyesuaikan tugas dengan kurikulum
3.    Menentukan indikasi
4.    Menentukan format portofolio
5.    Pembatasan kuantitas
6.   
28
Menentukan rubric
7.        Beberapa keuntungan penilaian portofolio adalah:
1.      Mampu  merefleksikan  perubahan  penting  dalam  proses  kemampuan intelektual peserta didik dari waktu ke waktu;
2.      Menunjukkan prestasi akademik dan memotret kompetensi peserta didik;
3.      Mampu memfokuskan pada kepentingan dan proses kemampuan belajar-mengajar  serta menginformasikan  pengajaran  praktis  tentang  kelebihan dan kekurangan peserta didik.










DAFTAR PUSTAKA

 
Akhmad Sudrajat. 2008. http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2008/08/pedoman-pengembangan-portofolio.pdf
Dasim Budimansyah. (2002). Model pembelajaran dan penilaian berbasis portofolio. Bandung: Genesindo.
Eko putro Widoyoko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Erman Suherman. 28 Januari 2011. Assesment Portofolio "EDUCARE: Jurnal Pendidikan dan Budaya". http://www.nationalforum.com/Electronic%20Journal%20Volumes/Thomas,%20ConnPortfolio%20Assessment%20A%20Guide%20For%20Teachers%20And%20Administrator.pdf. Bandung : FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia
30
 

1 komentar: